PERLAWANANAN
TERHADAP VOC
Pada
abad XVII negeri Belanda menjadi negara perdagangan terbesar di Eropa,
tiga perempat dari muatan seluruh kapal pengangkut barang ke Eropa
dikuasai Belanda. Semua itu tidak lepas dari peran Jan Pieterszoon Coen
sebagai Gubernur Jendral VOC yang memberlakukan politik monopoli dalam
perdagangan rempah-rempah di Nusantara, Coen juga melakukan kekerasan
untuk menjalankan ‘kebijakannya’, dia tidak segan-segan memerangi bahkan
menghancurkan pihak yang tidak mengikuti aturannya, seperti penduduk
Banda yang dibantai karena melakukan penyelundupan.
Sementara
itu Belanda telah mencapai banyak kemajuan dalam militer untuk semakin
menancapkan pengaruhnya atas perdagangan di Nusantara. VOC membuat
perjanjian-perjanjian perdamaian, pembangunan benteng-benteng, dan
kekuatan angkatan laut yang kuat. Dirasa belum cukup, VOC menjadi
semakin agresif, khususnya di daerah penghasil komoditas ekspor untuk
Eropa. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perlawanan dari berbagai
daerah di Nusantara.1. RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA (oleh Darul Ari S.)
Perang ini bermula ketika VOC
mencoba memonopoli perdagangan
dan tindakan yang sewenang-wenang terhadap
rakyat pribumi.
maka dari rakyat mulai membenci VOC
kemudian para raja Riau mulai melancarkan
atau memberontak kolonial belanda.
Tokoh-tokoh pemimpin Riau adalah
pertama Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah,
Sultan Siak, dan raja Indra pahlawan.
upaya pelwanan antara lain merebut johor
dan membuat benteng pertahanan di Bintan,
kemudian Sultan Abdul Jalil mengirim
pasukan untuk menyerang malaka.
Setelah perang ini pecah akhirnya tidak
sia-sia ,Sultan Siak pulang membawa kemenangan dengan siasat hadiah Sultan atau melawan dengan tipu daya.
2
.)PERLAWANAN
GOA (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
Perlawana rakyat GOA terjadi karena VOC sangat berambisi yang memaksakan
monopoli di GOA serta tindakan VOC yang
anarkis dan provokatis. Awalnya GOA itu tempat
yang begitu indah nyaman tentram dan damai
lalu keadaan itu berubah ketika kolonial Belanda
mulai masuk dan mulai merubah kondisi yang
tidak sesuai dengan kepribadian rakyat GOA.
Maka dari itu Sultan Hasanudin sebagai
pemimpin GOA untuk melawan VOC .
Adapun upaya perlawanan terhadap VOC yang
disiapkan oleh Sultan Hasanudin yaitu
membuat benteng pertahanan dan sekutu GOA
mulai dikoordinasikan untuk melawan VOC.
Akhirnya meletus lah perang di GOA , akan
tetapi dengan meletusnya perang ini GOA berhasil
Ditundukan bahkan Sultan Hasanudin dipaksa
menandatangani perjanjian Bongaya.
Gambar 2.8 Gambar
Hasanuddin
Gambar 2.9 Benteng
Rotterdam.
3). Perlawanan
Banten (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
Perlawanan rakyat
Banten bermula ketika Belanda ingin merebut lokasi Bandar perdagangan di
Banten. Akhirnya VOC membangun Bandar perdagangan di Batavia
sehinggaterjadiperebutanposisisbg Bandar
PerdaganganInternasionalantaraBantendan Batavia padatahun 1619. Oleh karena itu
rakyat Banten sering melakukan serangan-serangan terhadap VOC.
Tahun 1651, Pangeran Surya naiktahta di
KesultananBanten. Pangeran Surya bergelar
Sultan Abu Al-FathAbdulfatah yang lebihdikenalsebagai Sultan
AgengTirtayasa. IaberusahamemulihkanposisiBantensbg
Sumber:
Jejak-JejakPahlawan: Dari Sultan AgunghinggaHamengkuBuwono IX, 1992.
Salah satunya dengan Mengirim pasukan untuk mengganggu kapal-kapal
dagang VOC dan merusak kebun tebu
milik VOC. Untuk menghadapi VOC Sultan
AgengTirtayasa(1671) mengangkat puteranya Sultan Haji sebagai Raja Pembantu
yang bertanggungjawab untuk mengurus urusan
dalam negeri, sementara Sultan AgengTirtayasa bertanggungjawab untuk urusan
luar negeri dibantu puteranya yang lain, yakni Pangeran Arya Purbaya.
Pemisahan
urusan pemerintahan di Banten ini tercium oleh perwakilan VOC di Banten W.
Caeff. Ia kemudian mendekati dan menghasut Sultan Haji agar urusan pemerintahan
di Banten tidak dipisah-pisah dan jangansampai kekuasaan jatuh ketangan Arya
Purbaya. Karenahasutan VOC ini Sultan Haji mencurigai ayah dansaudaranya.
Sultan Haji juga sangat khawatir, apabila dirinya tidak segera dinobatkan
sebagai sultan, sangat mungkin jabatan sultan itu akan diberikan kepadaPangeran
Arya Purbaya. Tanpa berpikir panjang Sultan Haji segera membuat persekongkolan
dengan VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten.Tahun 1681 VOC atsnama Sultan
Haji BerhasilmerebutKesultananBanten. Sultan Haji menjadi Sultan Banten dan
berkedudukan di Istana Surosowan. Sultan ageng kemudian membangun istana baru
yg berpusat di Tirtayasa. Sultan Ageng berusa ha merebut kembal iKesultanan
Banten dari Sultan Haji. Tahun1682 Sultan Ageng menyerang istana Surosowan.
Sultan Haji terdesak danmeminta bantuan kepada VOC. Sultan Ageng Tirtayasa
berhasil dipukul mundur dan terdesak hingga keBentengTirtayasa. Sultan Ageng
meloloskan diri bersama puteranyaPangeran Purbaya keHutan Lebak. Namun setelah
meleluiti pumus liha t pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
ditangkap dan ditawan di Batavia sampai meninggalnya padatahun 1692.
Peninggalan: - Benteng Surosowan
Sumber: Indonesia DalamArusSejarahjilid 4 (KolonisasidanPerlawanan),
2012.
Sisa-sisaistanaSurosowan.
2). Sultan Agung Vs J.P Coen (Oleh Ellya Eka W.)
Sumber: Indonesia DalamArusSejarahjilid 4
(KolonisasidanPerlawanan), 2012.
Sultan Agung.
Perlawanan Sultan Agung terhadap
Belanda (khususnya VOC) di Batavia(sekarang Jakarta) berawaldaritindakan VOC
yang terus memeksakan kehendak untuk melakukan monopoli yang membuat para
pedagang pribumi menderita, VOC juga sering menghalang-halang ikapal-kapal
dagang mataram yang akan berdagang keMalaka, selain itu keberadaan VOC di
Batavia juga member iancaman serius bagi masa depan pulau Jawa.
Berbagai upaya dilakukan oleh
Sultan Agung untuk menyingkirkan VOC dari Batavia. Pada tahun 1628 Sultan Agung
mengirim pasukannya(pasukanMataram) untuk menyerang VOC di Batavia, pasukan tersebut
dipimpin oleh Tumenggung Baureksa. Penyerangan ini berlangsung tepat pada 22
Agustus 1628. Sayangnya penyerangan ini mengalami kegagalan karena senjata VOC
lebih unggul dan Tumenggung Baureksa juga gugur dalam pertempuran itu. Sultan
Agung tidak langsung menyerah pada tahun 1629 Mataram menyarang Batavia
dipimpin olehTumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah dan Dipat iPurbaya.
Penyerangan ini juga mengalami kegagalan akibatnya 200
kapal Mataram dan 400 rumah penduduk hancur serta sebuah lumbung padi.
3
.) Perlawanan
pangeran mangkubumi dan massaid (Oleh Ellya Eka W.)
Pada tahun 1745 raden sutawijaya, massaid dan pangeran mangkubumi
melakukan perlawanan terhadap VOC
penyebab perlawanan itu adalah raden massaid ingin mengajukan permohonan untuk kenaikan
pangkat tapi di tolak dan di cacimaki oleh keluarga kepatihan.
Upaya
yang dilakukan oleh massaid dan raden sutawijaya dan juga suradi wangsa
adalah pergi ke kota untuk menyusun setrategi
dan kekuatan untuk melawan VOC.
Dampak dari perlawanan itu adalah pembagian
wilayah ,yaitu bagian barat adalah pangeran mangkubumi,bagian timur adalah
pangkubuono |||, dan diangkatnya raden massaid diangkat sebagai penguasa
di surakarta (pakubuana ||).
Peninggalan dari perang itu adalah text
perjannjian gianti dan perjanjian salatiga, yaitu perjanjian yang di lakukan
oleh massaid terhadap VOC.
Gambar 2.11 Surat
Perjanjian Giyanti.
4.) Orang_orang cina berontak (Oleh M. Sidiq)
Pada abad ke_5 dan tokoh
oey pangko adalah tokoh yang paling berani untuk melakukan perlawanan terhadap VOC.
Penyebab
perlawanan itu adalah di batavia terjadi
kebakaran dan para serdadu serdadu VOC
memasuki rumah rumah orang cinna tersebut,lalu serdadu VOC itu
membunuh orang cina tersebut .kemudian ada orang yang loos melarikan
diri .kemudian orang yang lolos itu
berbalik menyerang VOC , dan VOC pun ke
walahan untuk menghadapi serangan orang
cina itu, tapi satu demi satu bisa di kalahkan.
Upaya yang dilakukan adalah orang
orang cina membakar pemukiman warga
VOC di batavia.
Dampak dari pertempuran itu adalah banyak orang yang meninggal dan
terjadilah perundingan damai dengan VOC.
Peninggalan dari pertempuran itu adalah benteng kartasura
yang dulu runtuh di serang orang cina.
7.)ACEH
VS PORTUGIS (Oleh Darul Ari S.)
SetelahMalakajatuhketanganPortugispadatahun1511
,justrumembawahikmahbagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkirdariMalakamenujuke
Aceh. Dengandemikianperdagangan di Aceh semakinramai. Hal initelahmendorong
Aceh berkembangmenjadibandardanpusatperdagangan. Hal
inidipandangportugissebagaiancaman ,Portugisseringmelakukanupayapenyeranganterhadapaceh
.
1.
PENYEBAB
PERLAWANAN
Kapalportugis
yang
selalumengganggukapaldagangacehdimanapunberadadanperbuatanportugisinitelahmerebutkedaulatanaceh
yang inginbebasberdaulatdanbekerjasamadenganbangsamanapunatasdasarpersamaan ,Tindakankapalportugismendorongmunculnyaperlawananrakyataceh…
2.
UPAYA
PENYERANGAN
a.
Melengkapikapaldagangmereka(Aceh)
denganpersenjataan yang lengkap,meriamdanprajurit
b.
Mendatangkanbantuanpersenjataandansejumlahtentaradanahlidariturkipadatahun
1567
c.
Mendatangkanbantuanpersenjataandarikalikutdanjepara
d.
Kemudianacehmenyerangportugis
di malaka, portugisharusbertahanmati-matian di benteng / Formosa
e.
Padatahun
1629 Sultan IskandarMudamelancarkanserangan di malaka
3.
DAMPAK
DARI PERLAWANAN
a.
Padatahun
1969 portugismenyerangbalikaceh , tetapidapatdigagalkanolehaceh
b.
Memburuknyahubunganacehdenganportugis
4.
TOKOH
DAN LOKASI
Lokasi = ACEH
Tokoh = Sultan
IskandarMuda
5.
PENINGGALAN
Benteng
/ Farmosa
8.)Maluku
AngkatSenjata (Oleh M.Sidiq)
PortugisberhasilmemasukiKepulauan
Maluku padatahun 1521. Merekamemusatkanaktivitasnya di Ternate. Tidak lama
berselang orang-orang SpanyoljugamemasukiKepulauan Maluku denganmemusatkankedudukannya
di Tidore. Terjadilahpersainganantarakeduabelahpihak. PersainganitusemakintajamsetelahPortugisberhasilmenjalinpersekutuandengan
Ternate danSpanyolbersahabatdenganTidore.
1. PENYEBAB
PERLAWANAN
Padatahun 1529 terjadiperang.Penyebabperanginikarenakapal-kapalPortugismenembakijung-jungdari
Banda yang akanmembelicengkihkeTidore. TentusajaTidoretidakdapatmenerimatindakan
armada Portugis. Rakyat Tidoreangkatsenjata. TerjadilahperangantaraTidoremelawanPortugis.
DalamperanginiPortugismendapatdukungandari Ternate danBacan.
AkhirnyaPortugismendapatkemenangan.
2. UPAYA
PERLAWANAN
a. Padatahun
1565 munculperlawananrakyat Ternate di bawahpimpinan Sultan
Khaerun/Hairun.Sultan KhaerunmenyerukanseluruhrakyatdariIrian/Papua
sampaiJawauntukangkatsenjatamelawankezalimankolonialPortugis.
b. periodetahun
1635-1646 terjadiserangansporadisdarirakyatHitu yang
dipimpinolehKakialidanTelukabesi
c. Tahun
1650 perlawananrakyatjugaterjadi di Ternate yang dipimpinolehKecili Said
d. perlawananyang
dilakukansecaragerilyaterjadiseperti di Jailolo.
e. Timbullahperanghebatantararakyat
Maluku di bawahpimpinanPangeranNukumelawankekuatan VOC. Sultan
Nukumendapatdukunganrakyat Papua di bawahpimpinan Raja Ampatdanjuga orang-orang
Gamrangedari Halmahera.
3. DAMPAK
PERLAWANAN
a. Portugismulaikewalahandanmenawarkanperundingankepada
Sultan Khaerunpadatahun 1570 bertempat di Benteng Sao
Paolo.namuninihanyatipumuslihatportogis,sultankhaerun pun terbunuhsetelah
sultan khaerunwafatperjuanganyaditeruskanoleh Sultan Baabullah (putera Sultan
Khaerun)
Terdesaknyaportugisdanpadatahun 1575 berhasildiusirdari
Ternate. Orang-orang Portugiskemudianmelarikandiridanmenetap di Ambon
sampaitahun 1605. TahunituPortugisdapatdiusiroleh VOC dari Ambon
dankemudianmenetap di Timor Timur.
b. Sultan
Nukuberhasilmengembangkanpemerintahan yang
berdaulatmelepaskandiridaridominasiBelanda di Tidoresampaiakhirhayatnya (tahun
1805).
4. TOKOH
DAN LOKASI PENYERANGAN
Tokoh = 1. Sultan khaerun
2. Sultan Nuku
3. KakialidanTelukabesi
4. Sultan Baabullah
Tempat = Maluku (Ternate danTidore)
5. PENINGGALAN
1. Makam
Sultan Nuku Di Tidore
PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL HINDIA BELANDA
Sebagaimana telah diuraikan, setelah VOC, Indonesia kemudian berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Kebijakan pemerintah Hindia Belanda pun sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia kemudian mengadakan perlawanan terhadap kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.
1.) Perang Batak ( Oleh Darul Ari S.)
Perang Batak bermula karena Belanda
menyebarkan agama Kristen, raja batak khawatir
Penyebaran
itu dapat menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang ada
secara turun-temurun. Akhirnya perang batak tidak dapat dihindarkan lagi perang
ini
meletus di
Selindung Batak pada tanggal 8 Januari 1878 dan di Bahal Batu.
Upaya yang
disiapkan untuk melawan kolonial Belanda yaitu, raja batak berkampanye
keliling-keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau masyarakat agar mengusir Zending
yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk. Dampak dari perang ini Belanda
berhasil menduduki Bakkara yang merupakan benteng dan istana raja Sisimangaraja
XII dan berakhirnya perang batak dengan tertembaknya Sisimangaraja XII serta puta-putrinya.
Inilah para
pemimpin perang Batak :
-
Raja
Sisimangaraja
-
Raja
Sisimangaraja XII
Nilai-nilai
patriot yang dapat diteladani oleh generasi muda sekarang ,semangat cinta tanah
air, rela berkorban, jiwa kebersamaan, kerja keras pantang menyerah dalam
menghadapi segala rintangan.
Gambar 2.30 Sisingamangaraja
XII.
2.)
ACEH
BERJIHAD (Oleh M .Sidiq)
Pada mulanya kedudukan aceh dalam politik
dan internasional sebagai aceh dapat berdagang secara leluasa dengan bangsa
manapun juga.
Aceh memiliki kedudukan yang
strategis. Aceh menjadi pusat perdagangan. Daerahnya luas dan memiliki hasil
penting seperti lada, hasil tambang, serta hasil hutan.
Karena itu dalam rangka
mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda sangat berambisi untuk menguasai Aceh. Oleh
karena itu Sultan Mahmud Syah 2 mengobarkan semangat jihad untuk melawan
kezaliman Belanda. Adapun segala hal yang dipersiapkan untuk melawan Belanda :
-
Membangun
pos-pos pertahanan
-
Meningkatkan
jumlah pasukan dengan 3000 pasukan
-
Mencari
sekutu dengan Negara lain, seprti Turki, Italia, dan Amerika
Dampak dari perang ini, Aceh
terjadi kekacauan yang ditimbulkan oleh Belanda, Banyak kapal-kapal yang
diganggu oleh para pembajak. Nilai-nilai patriot yang dapat diteladani yaitu
semangat yang berkobar-kobar , dan jiwa pemberani melawan kezaliman.
Gambar 2.29 Cut Nyak Mutia. Dan
Gambar 2.26 Cut Nyak
Dien.
3Perang Tondano ( Oleh Darul Ari.S)
3Perang Tondano ( Oleh Darul Ari.S)
1.
Penyebab Terjadinya Perang Tondano
Terjadi akibat dari implementasi
politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa,
terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara “
2. UpayaPerlawanan
Pada Tanggal 23 Oktober 1808 pertempuran mulai berkobar,
Pasukan Belanda yang berpusat di DanauTondano berhasil melakukan serangan dan merusak
pagar bamboo berduri yang membatasi danau dengan perkampungan Minawanua, Walaupun
sudah malam para pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan
perlawanan dari rumah kerumah, Setelah pagi hari tanggal 24 Oktober 1808
pasukan Belanda dari darat membombardir kampong pertahanan Minawanua
3. DampakPerlawanan
Benteng pertahanan moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat
yang ingin mempertahankanya,kampong minawanua hancur seperti tidak ada kehidupan
lagi.
4. Nilai Moral
Semangat pejuang di danau tondano dan perkampungan minawanua
yang berusaha mengusir belanda dan mempertahankan wilayahnya
5. Peninggalan
Danautondano
, Sungai Temberan
6. TokohdanLokasi
Tokoh = Ukunglondo
Lokasi = DanauTondano , Sungai Temberan , Minawanua
4.) Pattimura angkat senjata (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
1.
PenyebabPenyerangan
Diperketatnya monopoli dagang
.Dengan demikian banyak rakyat semakin berat.
Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenakan kewajiban kerja paksa,
penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk yang melanggar akan
ditindak tegas
2.
Upaya
perlawanan
a. Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda
di pelabuhan. Dan kemudian menuju Benteng Duurstede. Ternyata di benteng itu sudah
berkumpul pasukan Belanda.
b. Selanjutnya Pattimura memusatkan perhatian untuk menyerang Benteng
Zeelandia di Pulau Haruku.
c. Benteng Duurstede dikepung disertai tembakan meriam yang
bertubi-tubi, dan jatuh lagi ketangan belanda.
d. Perlawanan kepada belanda dengan perang grilya yang dilakukan oleh
pattimura.
e. Christina Martha Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang gerilya akhirnya
juga tertangkap.
f. Perlawanan merebut Kembali Benteng duurstade dengan cara grilya.
3.
DampakPerlawanan
Tetapi
pada bulan November beberapa pembantu Pattimura tertangkap seperti Kapitan
Paulus Tiahahu (ayah Christina Martha Tiahahu) yang kemudian dijatuhi hukuman mati.
Tertangkapnya
Pattimura pada tanggal 16 Desember 1817 dan
dihukum gantung di alun-alun Kota Ambon.
Tertangkapnya
Christina Martha TiahahuIa tidak dihukum mati tetapi bersama
39 orang lainnya dibuang ke Jawa sebagai pekerja rodi. Di dalam kapal Christina
Martha Tiahahu mogok tidak mau makan dan tidak mau buka mulut. Ia jatuh sakit dan
akhirnya meninggal pada tanggal 2 Januari 1818. Jenazahnya dibuang kelaut antara
Pulau Buru dan PulauTiga.
4.
Nilai Moral
Kegigihan
para pejuang Maluku yang berusaha menentang kekejaman dari belanda dan mempertahankan
wilayahnya yang kaya akan rempah – rempah
5.
LokasidanTokoh
Lokasi= Maluku
Tokoh
= Pattimura ,
Christina Martha Tiahahu ,
Kapitan Paulus Tiahahu ,
Thomas Pattiwwail,
Lucas Latumahina Dan para pejuanglainya
Gambar 2.14 Pattimura.
5.) Perlawanan
di Bali (Oleh M.Sidiq)
Pada abad ke-5 bertempat di bali
terjadi pertempuran antara warga bali dengan kolonial hindia belanda, pada
pertempuran itu terdapat tokoh tokoh yang
sangat berpengaruh yaitu,
-gusti
ketut jelantik
-gusti
ngurah made
-jero
jesimping
-raja
buleleng
Penyebab perlawanan itu adalah meratifikasi penghapusan hukum
tawan karang. Upaya yang di lakukan orang orang bali adalahmengirim kurir untuk
meminta bantuan pasukan dari kerajaan
kerajaan ,dan pada pertempuran itu terdapat
dampak yang tidak mengenak kan yaitu terjadi banyak korban tewas dan
luka luka.
Sisa peninggalan dari pertempuran
itu adalah benteng joga raga yang berada di bali, nilai patriotisme para tokohnya adalah,
pantang menyerah,pemberani,semangat
dalam menggapai cita cita
Gambar 2.22 I Gusti Ktut
Jelantik.
6.) Perang
banjar (Oleh Ellya Eka.W)
Pada abad ke-19 bertempat di banjar
atau banjarmasin terjadi peperangan yaitu di namakan perang banjar, pada
peperangan itu ada tokoh tokoh yang ikut serta dalam peperangan itu yaitu:
-Sultan banjar
-Sultan alwasikh
-Sultan tamdillah
-Sultan hidayatullah
-Pangeran antasari
Penyebab peperangan itu adalah
di wajibkan untuk
menyerahkan sebagian wilayah banjar kepada belanda,dan masyarakat banjar
pun melakukan upaya yaitu dengan cara membakar kawasan pemukiman penduduk
belanda di sekitar pengaron, pada peperangan itu berdampak pada,
1.wilayah semakin sempityang telah membawa problem dalam kehidupan
sosial ekonomi.
2.kerajaan semakin sempit
dan mengecil juga rakyat menjadi
menderita karna di perintahkan untuk
kerja wajib.
Peninggalan
ppeperangan itu adaalah benteng tabanio dan benteng munggu bayar,para tokoh
peperangan itu mempunyai nilai patriotisme yaitu pemberani,rela berkorban,semangat dan
kegigihan yang tinggi.
Gambar 2.23 Pangeran Hidayatullah.
Gambar 2.24 Orang Dayak
dengan pakaian perang.
Gambar 2.25 Pangeran
Antasari.
7.) PerangDiponegoro (Oleh Elyya Eka.W)
Perang Diponegoro adalah perang yang terjadi di Jawapadatahun 1825-1830. Perang ini berawal dari kecewaan Pangeran diponegoro terhadap kekejaman Belanda. Pangeran Diponegoro berusaha menentang Belanda dan tanggal 20 Juli 1825 meletuslah Perang Diponegoro.
Perang ini juga bermula dari pemasangan
anjir (patok) secara sengaja oleh Patih Danurejo yang bekerjasama
dengan Belanda di pekarangan Pangeran Diponegoro di Tegal Reja. Pangeran Diponegoro
memerintahkan rakyat untuk mencabuti anjirtersebut.
KemudianPatihDanurejomemerintahkanmemasangkembalianjir-anjir itu dengan dijaga
pasukan Macanan (pasukan pengawal kepatihan). Dengan keberaniannya pengikut Pangeran
Diponegoro mencabuti anjir/patok-patok itu dan digantikannya dengan tombak-tombak
mereka. Berawal dari insiden anji rinilah meletus Perang Diponegoro.
20
Juli 1825 Belanda mengepung TegalReja, hingga akhirnya pertempuran tidak dapat dihindarkan.
Tegal Reja berhasil dibumi hanguskan dan akhirnya pangeran Diponegoro menyingkir
ke Bukit Selarong. Pangeran Diponegoro membangun Benteng di Selarong yang lebih
dikenal sebagai GuaSelarong.
Pangeran
Diponegoro terus melancarkan berbagai serangan keBelanda dengan strategi dengan
berpindah pidah pos pertahanan. Belanda semakin kewalahan melawan Pasukan Diponegoro
hingga tercetuslah oleh Belanda strategi BentengStelsel. Dengan stretegi ini ruang
gerak pasukan Diponegoro dari waktu kewaktu semakin sempit. Dan pada tahun 1827
serangan Diponegoro berhasil dipukul mundur oleh Belanda.
Banyak
pemimpin pengikut Pangeran Diponegoro berhasil ditaklukkan Belanda. Salah
satunya adalahPangeran Sentot Prawirodirjo yang menyerahkan diri kepada Belanda pada 24 Oktober
1829. Walupun semakin terdesak pasukan Pangeran Diponegoro tidak kunjung menyerah.
Pasukan ini bergerak dari pos satu kepos lain. Belum ada tanda-tanda perlawanan
Diponegoro akan berakhir, Belanda akhirnya mengumumkan kepada khalayak pemberian
sejumlah 20.000 ringgit bagi siapa saja
yang dapat menyerahkan pangeran Diponegoro
dalam kaedaan hidup atau mati. Tetapi nampaknya tida kada yang tertarik dengan pengumuman
itu.
Peninggalan:
Gua Selarong
Sumber:
Indonesia DalamArusSejarahjilid 4 (KolonisasidanPerlawanan), 2012.
GuaSelarong.
Nilai-nilai Patriotis:
-
Pangeran Diponegoro tidak menyerah walaupun semakin didesak oleh
Belanda.
8.)
PerangPadri (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
Perang Padri terjadi
di tanah Minangkabau, Sumatera Barat tahun 1821-1837. Perang ini awalnya dipicu
oleh pertentangan antara para pembaru Islam (KaumPadri) dengan Kaum Adat, namun
sebenarnya perang ini merupakan perlawanan kaum Padri terhadap pemerintahan Hindia
Belanda di Sumatera Barat.
Kaum Padri ingin melakukan pemurnian
agama Islam di Minangkabau, kaum Padri menentang berbagai kebiasaan kaum Adat seperti
judi, sabung ayam, minum- minuman keras yang memang hal tersebut dilarang oleh Islam.
Pada tanggal 10 Februari 1821 kaum adat mengadakan perjanjian persahabatan
dengan pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan perjanjian ini maka Belanda diberi
kemudahan oleh kaum Adat untuk menduduki Simawang, Belanda juga menempatkan 2 buah meriam dan 100 orang Serdadu. Hal ini ditentang keras oleh kaum Padri
dan mulailah gerakan kaum Padri menyerang pos-pos Belanda di Simawang.
PasukanPadridipimpinolehTuankuPasamandengankekuatansekitar 25.000 orang,
menggunakan senjata tradisional. Sedangkan Belanda sekitar 200 orang Eropa dan 10.000 orang dari kaum adat, menggunakan senjata
modern. Pasukan Padri terdesak dan juga telah jatuh 350 orang korban termasuk putera Tuanku Pasaman. Pasukan
padre lalu mengundurkan diri ke Lintau. Kaum Padri terus melancarkan penyerangan
di berbagai daerah dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh ,belanda juga berhasil diusir
dari Sungai Puar, hingga akhirnya Belanda memakai strategi damai pada 26
Januari 1824. Namun strategi tersebut gagal karenaTuanku Imam Bonjol menolak perjanjian
perdamaian dari Belanda
.
Sumber:
Jejak-JejakPahlawan: Dari Sultan AgunghinggaHamengkuBuwono IX, 1992.
Tuanku Imam Bonjol.
Tahun 1830-an selelah berakhirnya Perang Diponegoro di Jawa, Belanda memfokuskan pasukannya ke
Sumatera Barat untuk menghadapi kaum padri. Kaum padri juga telah bergabun g dengan kaum adat untuk melawan
Balanda. Namun kekuatan Belanda begitu kuat, akhirnya Tuanku Imam Bonjol tertangkap
oleh belanda pada 25 Oktober 1837.
Nilai Patriotis:
- Kaum
Padri tetap melewan Belanda walaupun pemimpin mereka sudah tertangkap.
informasi menarik
BalasHapus