Rabu, 11 November 2015

PERLAWANAN TERHADAP VOC DAN PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL HINDIA BELANDA



PERLAWANANAN TERHADAP VOC


Pada abad XVII negeri Belanda menjadi negara perdagangan terbesar di Eropa, tiga perempat dari muatan seluruh kapal pengangkut barang ke Eropa dikuasai Belanda. Semua itu tidak lepas dari peran Jan Pieterszoon Coen sebagai Gubernur Jendral VOC yang memberlakukan politik monopoli dalam perdagangan rempah-rempah di Nusantara, Coen juga melakukan kekerasan untuk menjalankan ‘kebijakannya’, dia tidak segan-segan memerangi bahkan menghancurkan pihak yang tidak mengikuti aturannya, seperti penduduk Banda yang dibantai karena melakukan penyelundupan.
Sementara itu Belanda telah mencapai banyak kemajuan dalam militer untuk semakin menancapkan pengaruhnya atas perdagangan di Nusantara. VOC membuat perjanjian-perjanjian perdamaian, pembangunan benteng-benteng, dan kekuatan angkatan laut yang kuat. Dirasa belum cukup, VOC menjadi semakin agresif, khususnya di daerah penghasil komoditas ekspor untuk Eropa. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perlawanan dari berbagai daerah di Nusantara.


1.   RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA   (oleh Darul Ari S.)
    
           Perang ini bermula ketika VOC mencoba memonopoli perdagangan
dan tindakan yang sewenang-wenang terhadap rakyat pribumi.
maka dari rakyat mulai membenci VOC kemudian para raja Riau mulai melancarkan
atau memberontak kolonial belanda. Tokoh-tokoh pemimpin Riau adalah
pertama Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah, Sultan Siak, dan raja Indra pahlawan.
upaya pelwanan antara lain merebut johor dan membuat benteng pertahanan di Bintan,
kemudian Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan untuk menyerang malaka.
Setelah perang ini pecah akhirnya tidak sia-sia ,Sultan Siak pulang membawa kemenangan dengan siasat hadiah Sultan  atau melawan dengan tipu daya.


Gambar 2.10 Istana Peninggalan Kerajaan Siak




2        .)PERLAWANAN GOA  (Oleh Achmad Afrizal Fuady)

         Perlawana rakyat GOA terjadi karena VOC sangat berambisi yang memaksakan
monopoli di GOA serta tindakan VOC yang anarkis dan provokatis. Awalnya GOA itu tempat
yang begitu indah nyaman tentram dan damai lalu keadaan itu berubah ketika kolonial Belanda
mulai masuk dan mulai merubah kondisi yang tidak sesuai dengan kepribadian rakyat GOA.
Maka dari itu Sultan Hasanudin sebagai pemimpin GOA untuk melawan VOC .
Adapun upaya perlawanan terhadap VOC yang disiapkan oleh Sultan Hasanudin yaitu
membuat benteng pertahanan dan sekutu GOA mulai dikoordinasikan untuk melawan VOC.
Akhirnya meletus lah perang di GOA , akan tetapi dengan meletusnya perang ini GOA berhasil
Ditundukan bahkan Sultan Hasanudin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya.

 
                                               Gambar 2.8 Gambar Hasanuddin


                                                                             Gambar 2.9 Benteng Rotterdam.



3). Perlawanan Banten (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
        Perlawanan rakyat Banten bermula ketika Belanda ingin merebut lokasi Bandar perdagangan di Banten. Akhirnya VOC membangun Bandar perdagangan di Batavia sehinggaterjadiperebutanposisisbg Bandar PerdaganganInternasionalantaraBantendan Batavia padatahun 1619. Oleh karena itu rakyat Banten sering melakukan serangan-serangan terhadap VOC.
            Tahun 1651, Pangeran Surya naiktahta di KesultananBanten. Pangeran Surya bergelar  Sultan Abu Al-FathAbdulfatah yang lebihdikenalsebagai Sultan AgengTirtayasa. IaberusahamemulihkanposisiBantensbg


Sumber: Jejak-JejakPahlawan: Dari Sultan AgunghinggaHamengkuBuwono IX, 1992.
Sultan AgengTirtayasa.

Salah satunya dengan Mengirim pasukan untuk mengganggu kapal-kapal dagang  VOC dan merusak kebun tebu milik  VOC. Untuk menghadapi VOC Sultan AgengTirtayasa(1671) mengangkat puteranya Sultan Haji sebagai Raja Pembantu yang  bertanggungjawab untuk mengurus urusan dalam negeri, sementara Sultan AgengTirtayasa bertanggungjawab untuk urusan luar negeri dibantu puteranya yang lain, yakni Pangeran Arya Purbaya.
Pemisahan urusan pemerintahan di Banten ini tercium oleh perwakilan VOC di Banten W. Caeff. Ia kemudian mendekati dan menghasut Sultan Haji agar urusan pemerintahan di Banten tidak dipisah-pisah dan jangansampai kekuasaan jatuh ketangan Arya Purbaya. Karenahasutan VOC ini Sultan Haji mencurigai ayah dansaudaranya. Sultan Haji juga sangat khawatir, apabila dirinya tidak segera dinobatkan sebagai sultan, sangat mungkin jabatan sultan itu akan diberikan kepadaPangeran Arya Purbaya. Tanpa berpikir panjang Sultan Haji segera membuat persekongkolan dengan VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten.Tahun 1681 VOC atsnama Sultan Haji BerhasilmerebutKesultananBanten. Sultan Haji menjadi Sultan Banten dan berkedudukan di Istana Surosowan. Sultan ageng kemudian membangun istana baru yg berpusat di Tirtayasa. Sultan Ageng berusa ha merebut kembal iKesultanan Banten dari Sultan Haji. Tahun1682 Sultan Ageng menyerang istana Surosowan. Sultan Haji terdesak danmeminta bantuan kepada VOC. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil dipukul mundur dan terdesak hingga keBentengTirtayasa. Sultan Ageng meloloskan diri bersama puteranyaPangeran Purbaya keHutan Lebak. Namun setelah meleluiti pumus liha t pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan ditawan di Batavia sampai meninggalnya padatahun 1692.

Peninggalan: - Benteng Surosowan

Sumber: Indonesia DalamArusSejarahjilid 4 (KolonisasidanPerlawanan), 2012.
Sisa-sisaistanaSurosowan. 


2). Sultan Agung Vs J.P Coen (Oleh Ellya Eka W.)

Sumber: Indonesia DalamArusSejarahjilid 4 (KolonisasidanPerlawanan), 2012.
Sultan Agung.

Perlawanan Sultan Agung terhadap Belanda (khususnya VOC) di Batavia(sekarang Jakarta) berawaldaritindakan VOC yang terus memeksakan kehendak untuk melakukan monopoli yang membuat para pedagang pribumi menderita, VOC juga sering menghalang-halang ikapal-kapal dagang mataram yang akan berdagang keMalaka, selain itu keberadaan VOC di Batavia juga member iancaman serius bagi masa depan pulau Jawa.
Berbagai upaya dilakukan oleh Sultan Agung untuk menyingkirkan VOC dari Batavia. Pada tahun 1628 Sultan Agung mengirim pasukannya(pasukanMataram) untuk menyerang VOC di Batavia, pasukan tersebut dipimpin oleh Tumenggung Baureksa. Penyerangan ini berlangsung tepat pada 22 Agustus 1628. Sayangnya penyerangan ini mengalami kegagalan karena senjata VOC lebih unggul dan Tumenggung Baureksa juga gugur dalam pertempuran itu. Sultan Agung tidak langsung menyerah pada tahun 1629 Mataram menyarang Batavia dipimpin olehTumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah dan Dipat iPurbaya. Penyerangan ini juga mengalami kegagalan akibatnya  200  kapal Mataram dan 400 rumah penduduk hancur serta sebuah lumbung padi.


3       .)    Perlawanan pangeran mangkubumi dan massaid (Oleh Ellya Eka W.)

               Pada tahun 1745 raden  sutawijaya, massaid dan pangeran mangkubumi melakukan perlawanan terhadap  VOC penyebab perlawanan itu adalah raden massaid ingin  mengajukan permohonan untuk kenaikan pangkat  tapi di tolak dan  di cacimaki oleh keluarga kepatihan.
 Upaya yang dilakukan  oleh massaid dan  raden sutawijaya dan juga suradi wangsa adalah pergi ke kota untuk menyusun setrategi  dan kekuatan untuk melawan VOC.
Dampak dari perlawanan itu adalah pembagian wilayah ,yaitu bagian barat adalah pangeran mangkubumi,bagian  timur adalah  pangkubuono |||, dan diangkatnya raden massaid diangkat sebagai penguasa di surakarta (pakubuana ||).
Peninggalan dari perang itu adalah text perjannjian gianti dan perjanjian salatiga, yaitu perjanjian yang di lakukan oleh massaid terhadap VOC.




Gambar 2.11 Surat Perjanjian Giyanti.




4.) Orang_orang cina berontak (Oleh M. Sidiq)

                       Pada abad ke_5 dan tokoh oey pangko adalah tokoh yang paling berani untuk melakukan perlawanan  terhadap VOC.
            Penyebab perlawanan itu  adalah di batavia terjadi kebakaran dan para serdadu  serdadu VOC memasuki rumah rumah orang cinna tersebut,lalu serdadu  VOC itu  membunuh orang cina tersebut .kemudian ada orang yang loos melarikan diri  .kemudian orang yang lolos itu berbalik menyerang VOC , dan  VOC pun ke walahan untuk menghadapi serangan  orang cina itu, tapi satu demi satu bisa di kalahkan.
            Upaya yang dilakukan adalah orang orang cina membakar pemukiman  warga VOC  di batavia.
            Dampak dari pertempuran  itu adalah banyak orang yang meninggal dan terjadilah perundingan damai dengan VOC.
            Peninggalan dari  pertempuran itu adalah benteng kartasura yang  dulu runtuh di  serang orang cina.

7.)ACEH VS PORTUGIS (Oleh Darul Ari S.)

SetelahMalakajatuhketanganPortugispadatahun1511 ,justrumembawahikmahbagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkirdariMalakamenujuke Aceh. Dengandemikianperdagangan di Aceh semakinramai. Hal initelahmendorong Aceh berkembangmenjadibandardanpusatperdagangan. Hal inidipandangportugissebagaiancaman ,Portugisseringmelakukanupayapenyeranganterhadapaceh .

1.       PENYEBAB PERLAWANAN
Kapalportugis yang selalumengganggukapaldagangacehdimanapunberadadanperbuatanportugisinitelahmerebutkedaulatanaceh yang inginbebasberdaulatdanbekerjasamadenganbangsamanapunatasdasarpersamaan ,Tindakankapalportugismendorongmunculnyaperlawananrakyataceh…

2.       UPAYA PENYERANGAN

a.       Melengkapikapaldagangmereka(Aceh) denganpersenjataan yang lengkap,meriamdanprajurit
b.      Mendatangkanbantuanpersenjataandansejumlahtentaradanahlidariturkipadatahun 1567
c.       Mendatangkanbantuanpersenjataandarikalikutdanjepara
d.      Kemudianacehmenyerangportugis di malaka, portugisharusbertahanmati-matian di benteng / Formosa
e.       Padatahun 1629 Sultan IskandarMudamelancarkanserangan di malaka


3.       DAMPAK DARI PERLAWANAN

a.       Padatahun 1969 portugismenyerangbalikaceh , tetapidapatdigagalkanolehaceh
b.      Memburuknyahubunganacehdenganportugis

4.       TOKOH DAN LOKASI
Lokasi        =          ACEH
Tokoh        =          Sultan IskandarMuda

5.       PENINGGALAN
Benteng / Farmosa


8.)Maluku AngkatSenjata (Oleh M.Sidiq)

PortugisberhasilmemasukiKepulauan Maluku padatahun 1521. Merekamemusatkanaktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orang-orang SpanyoljugamemasukiKepulauan Maluku denganmemusatkankedudukannya di Tidore. Terjadilahpersainganantarakeduabelahpihak. PersainganitusemakintajamsetelahPortugisberhasilmenjalinpersekutuandengan Ternate danSpanyolbersahabatdenganTidore.

1.   PENYEBAB PERLAWANAN
Padatahun 1529 terjadiperang.Penyebabperanginikarenakapal-kapalPortugismenembakijung-jungdari Banda yang akanmembelicengkihkeTidore. TentusajaTidoretidakdapatmenerimatindakan armada Portugis. Rakyat Tidoreangkatsenjata. TerjadilahperangantaraTidoremelawanPortugis. DalamperanginiPortugismendapatdukungandari Ternate danBacan. AkhirnyaPortugismendapatkemenangan.

2.   UPAYA PERLAWANAN
a.   Padatahun 1565 munculperlawananrakyat Ternate di bawahpimpinan Sultan Khaerun/Hairun.Sultan KhaerunmenyerukanseluruhrakyatdariIrian/Papua sampaiJawauntukangkatsenjatamelawankezalimankolonialPortugis.
b.   periodetahun 1635-1646 terjadiserangansporadisdarirakyatHitu yang dipimpinolehKakialidanTelukabesi
c.   Tahun 1650 perlawananrakyatjugaterjadi di Ternate yang dipimpinolehKecili Said
d.   perlawananyang dilakukansecaragerilyaterjadiseperti di Jailolo.
e.   Timbullahperanghebatantararakyat Maluku di bawahpimpinanPangeranNukumelawankekuatan VOC. Sultan Nukumendapatdukunganrakyat Papua di bawahpimpinan Raja Ampatdanjuga orang-orang Gamrangedari Halmahera.

3.   DAMPAK PERLAWANAN
a.   Portugismulaikewalahandanmenawarkanperundingankepada Sultan Khaerunpadatahun 1570 bertempat di Benteng Sao Paolo.namuninihanyatipumuslihatportogis,sultankhaerun pun terbunuhsetelah sultan khaerunwafatperjuanganyaditeruskanoleh Sultan Baabullah (putera Sultan Khaerun)
Terdesaknyaportugisdanpadatahun 1575 berhasildiusirdari Ternate. Orang-orang Portugiskemudianmelarikandiridanmenetap di Ambon sampaitahun 1605. TahunituPortugisdapatdiusiroleh VOC dari Ambon dankemudianmenetap di Timor Timur.
b. Sultan Nukuberhasilmengembangkanpemerintahan yang berdaulatmelepaskandiridaridominasiBelanda di Tidoresampaiakhirhayatnya (tahun 1805).

4.   TOKOH DAN LOKASI PENYERANGAN
Tokoh =   1. Sultan khaerun
            2. Sultan Nuku
            3. KakialidanTelukabesi
            4. Sultan Baabullah
Tempat = Maluku (Ternate danTidore)

5.   PENINGGALAN

1.   Makam Sultan Nuku Di Tidore
           







PERLAWANAN  TERHADAP KOLONIAL HINDIA BELANDA

             Sebagaimana telah diuraikan, setelah VOC, Indonesia kemudian berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Kebijakan pemerintah Hindia Belanda pun sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia kemudian mengadakan perlawanan terhadap kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.


1.)    Perang Batak ( Oleh Darul Ari S.)

      Perang Batak bermula karena Belanda menyebarkan agama Kristen, raja batak khawatir
Penyebaran itu dapat menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang ada secara turun-temurun. Akhirnya perang batak tidak dapat dihindarkan lagi perang ini
meletus di Selindung Batak pada tanggal 8 Januari 1878 dan di Bahal Batu.
Upaya yang disiapkan untuk melawan kolonial Belanda yaitu, raja batak berkampanye keliling-keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau masyarakat agar mengusir Zending yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk. Dampak dari perang ini Belanda berhasil menduduki Bakkara yang merupakan benteng dan istana raja Sisimangaraja XII dan berakhirnya perang batak dengan tertembaknya  Sisimangaraja XII serta puta-putrinya.
Inilah para pemimpin perang Batak :
-          Raja Sisimangaraja
-          Raja Sisimangaraja XII
Nilai-nilai patriot yang dapat diteladani oleh generasi muda sekarang ,semangat cinta tanah air, rela berkorban, jiwa kebersamaan, kerja keras pantang menyerah dalam menghadapi segala rintangan.


Gambar 2.30 Sisingamangaraja XII.

2.)    ACEH BERJIHAD (Oleh M .Sidiq)

      Pada mulanya kedudukan aceh dalam politik dan internasional sebagai aceh dapat berdagang secara leluasa dengan bangsa manapun juga.
Aceh memiliki kedudukan yang strategis. Aceh menjadi pusat perdagangan. Daerahnya luas dan memiliki hasil penting seperti lada, hasil tambang, serta hasil hutan.
Karena itu dalam rangka mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda sangat berambisi untuk menguasai Aceh. Oleh karena itu Sultan Mahmud Syah 2 mengobarkan semangat jihad untuk melawan kezaliman Belanda. Adapun segala hal yang dipersiapkan untuk melawan Belanda :
-          Membangun pos-pos pertahanan
-          Meningkatkan jumlah pasukan dengan 3000 pasukan
-          Mencari sekutu dengan Negara lain, seprti Turki, Italia, dan Amerika
Dampak dari perang ini, Aceh terjadi kekacauan yang ditimbulkan oleh Belanda, Banyak kapal-kapal yang diganggu oleh para pembajak. Nilai-nilai patriot yang dapat diteladani yaitu semangat yang berkobar-kobar , dan jiwa pemberani melawan kezaliman.


   

Gambar 2.29 Cut Nyak Mutia. Dan
Gambar 2.26 Cut Nyak Dien. 
               

  3Perang Tondano ( Oleh Darul Ari.S)
1.    Penyebab Terjadinya Perang Tondano
Terjadi akibat dari implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara “
2.  UpayaPerlawanan
Pada  Tanggal  23 Oktober 1808 pertempuran mulai berkobar, Pasukan Belanda yang berpusat di DanauTondano berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bamboo berduri yang membatasi danau dengan perkampungan Minawanua, Walaupun sudah malam para pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan perlawanan dari rumah kerumah, Setelah pagi hari tanggal 24 Oktober 1808 pasukan Belanda dari darat membombardir kampong pertahanan Minawanua
3.  DampakPerlawanan
Benteng pertahanan moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang ingin mempertahankanya,kampong minawanua hancur seperti tidak ada kehidupan lagi.
4.  Nilai Moral
Semangat pejuang di danau tondano dan perkampungan minawanua yang berusaha mengusir belanda dan mempertahankan wilayahnya
5.  Peninggalan


             Danautondano , Sungai Temberan
6.  TokohdanLokasi
Tokoh = Ukunglondo
Lokasi = DanauTondano , Sungai Temberan , Minawanua

      4.)     Pattimura angkat senjata (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
1.      PenyebabPenyerangan
Diperketatnya monopoli dagang .Dengan demikian  banyak rakyat semakin berat. Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenakan kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk yang melanggar akan ditindak tegas
2.     Upaya perlawanan
a.     Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan. Dan kemudian menuju Benteng Duurstede. Ternyata di benteng itu sudah berkumpul pasukan Belanda.
b.     Selanjutnya Pattimura memusatkan perhatian untuk menyerang Benteng Zeelandia di Pulau Haruku.
c.      Benteng Duurstede dikepung disertai tembakan meriam yang bertubi-tubi, dan jatuh lagi ketangan belanda.
d.     Perlawanan kepada belanda dengan perang grilya yang dilakukan oleh pattimura.
e.     Christina Martha Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang gerilya akhirnya juga tertangkap.
f.       Perlawanan merebut Kembali Benteng duurstade dengan cara grilya.
3.     DampakPerlawanan
Tetapi pada bulan November beberapa pembantu Pattimura tertangkap seperti Kapitan Paulus Tiahahu (ayah Christina Martha Tiahahu) yang kemudian dijatuhi hukuman mati.
Tertangkapnya Pattimura pada tanggal 16 Desember 1817  dan dihukum gantung di alun-alun Kota Ambon.
Tertangkapnya  Christina  Martha TiahahuIa tidak dihukum mati tetapi bersama 39 orang lainnya dibuang ke Jawa sebagai pekerja rodi. Di dalam kapal Christina Martha Tiahahu mogok tidak mau makan dan tidak mau buka mulut. Ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal pada tanggal 2 Januari 1818. Jenazahnya dibuang kelaut antara Pulau Buru dan PulauTiga.


4.     Nilai Moral
Kegigihan para pejuang Maluku yang berusaha menentang kekejaman dari belanda dan mempertahankan wilayahnya yang kaya akan rempah – rempah

5.     LokasidanTokoh
Lokasi=  Maluku
Tokoh =   Pattimura ,
            Christina Martha Tiahahu ,
                  Kapitan Paulus Tiahahu ,
            Thomas Pattiwwail,
Lucas Latumahina Dan para pejuanglainya


Gambar 2.14 Pattimura.



5.)   Perlawanan di Bali (Oleh M.Sidiq)
            Pada abad ke-5 bertempat di bali terjadi pertempuran antara warga bali dengan kolonial hindia belanda, pada pertempuran itu terdapat tokoh tokoh yang  sangat berpengaruh yaitu,
-gusti ketut jelantik
-gusti ngurah made
-jero jesimping
-raja buleleng
            Penyebab perlawanan  itu adalah meratifikasi penghapusan hukum tawan karang. Upaya yang di lakukan orang orang bali adalahmengirim kurir untuk meminta bantuan pasukan dari  kerajaan kerajaan ,dan pada pertempuran itu terdapat  dampak yang tidak mengenak kan yaitu terjadi banyak korban tewas dan luka  luka.
            Sisa peninggalan dari pertempuran itu adalah  benteng joga raga  yang berada di  bali, nilai patriotisme para tokohnya adalah, pantang menyerah,pemberani,semangat  dalam menggapai cita cita


Gambar 2.22 I Gusti Ktut Jelantik.





6.)  Perang banjar (Oleh Ellya Eka.W)
            Pada abad ke-19 bertempat di banjar atau banjarmasin  terjadi peperangan  yaitu di namakan perang banjar, pada peperangan itu ada  tokoh tokoh yang  ikut serta dalam peperangan itu yaitu:
-Sultan  banjar          
-Sultan alwasikh
-Sultan tamdillah
-Sultan hidayatullah
-Pangeran antasari

Penyebab peperangan itu adalah  di wajibkan untuk  menyerahkan  sebagian wilayah  banjar kepada belanda,dan masyarakat banjar pun melakukan upaya yaitu dengan cara membakar kawasan pemukiman penduduk belanda di sekitar pengaron, pada peperangan itu berdampak pada,
1.wilayah semakin sempityang telah membawa problem dalam kehidupan sosial                                                                                                                             ekonomi.
2.kerajaan  semakin sempit dan mengecil juga rakyat  menjadi menderita karna  di perintahkan untuk kerja wajib.

            Peninggalan ppeperangan itu adaalah benteng tabanio dan benteng munggu bayar,para tokoh peperangan itu mempunyai nilai patriotisme yaitu  pemberani,rela berkorban,semangat  dan  kegigihan yang  tinggi.



Gambar 2.23 Pangeran Hidayatullah.



Gambar 2.24 Orang Dayak dengan pakaian perang.



Gambar 2.25 Pangeran Antasari.




7.)                      PerangDiponegoro (Oleh Elyya Eka.W)

Perang Diponegoro adalah perang  yang terjadi di Jawapadatahun 1825-1830. Perang ini berawal dari kecewaan Pangeran diponegoro terhadap kekejaman Belanda. Pangeran Diponegoro berusaha menentang Belanda dan tanggal 20 Juli 1825 meletuslah Perang Diponegoro.
            Perang ini juga bermula dari pemasangan anjir (patok) secara sengaja oleh Patih Danurejo  yang  bekerjasama dengan Belanda di pekarangan Pangeran Diponegoro di Tegal Reja. Pangeran Diponegoro memerintahkan rakyat untuk mencabuti anjirtersebut. KemudianPatihDanurejomemerintahkanmemasangkembalianjir-anjir itu dengan dijaga pasukan Macanan (pasukan pengawal kepatihan). Dengan keberaniannya pengikut Pangeran Diponegoro mencabuti anjir/patok-patok itu dan digantikannya dengan tombak-tombak mereka. Berawal dari insiden anji rinilah meletus Perang Diponegoro.

20 Juli 1825 Belanda mengepung TegalReja, hingga akhirnya pertempuran tidak dapat dihindarkan. Tegal Reja berhasil dibumi hanguskan dan akhirnya pangeran Diponegoro menyingkir ke Bukit Selarong. Pangeran Diponegoro membangun Benteng di Selarong yang lebih dikenal sebagai GuaSelarong.

Pangeran Diponegoro terus melancarkan berbagai serangan keBelanda dengan strategi dengan berpindah pidah pos pertahanan. Belanda semakin kewalahan melawan Pasukan Diponegoro hingga tercetuslah oleh Belanda strategi BentengStelsel. Dengan stretegi ini ruang gerak pasukan Diponegoro dari waktu kewaktu semakin sempit. Dan pada tahun 1827 serangan Diponegoro berhasil dipukul mundur oleh Belanda.

Banyak pemimpin pengikut Pangeran Diponegoro berhasil ditaklukkan Belanda. Salah satunya adalahPangeran Sentot Prawirodirjo  yang menyerahkan diri kepada Belanda pada  24  Oktober 1829. Walupun semakin terdesak pasukan Pangeran Diponegoro tidak kunjung menyerah. Pasukan ini bergerak dari pos satu kepos lain. Belum ada tanda-tanda perlawanan Diponegoro akan berakhir, Belanda akhirnya mengumumkan kepada khalayak pemberian sejumlah 20.000 ringgit  bagi siapa saja yang  dapat menyerahkan pangeran Diponegoro dalam kaedaan hidup atau mati. Tetapi nampaknya tida kada yang tertarik dengan pengumuman itu. 

Peninggalan: Gua Selarong

Sumber: Indonesia DalamArusSejarahjilid 4 (KolonisasidanPerlawanan), 2012.
GuaSelarong.





                Nilai-nilai Patriotis:

-       Pangeran Diponegoro tidak menyerah walaupun semakin didesak oleh Belanda.







8.)                      PerangPadri (Oleh Achmad Afrizal Fuady)
     
Perang Padri terjadi di tanah Minangkabau, Sumatera Barat tahun 1821-1837. Perang ini awalnya dipicu oleh pertentangan antara para pembaru Islam (KaumPadri) dengan Kaum Adat, namun sebenarnya perang ini merupakan perlawanan kaum Padri terhadap pemerintahan Hindia Belanda di Sumatera Barat.
Kaum Padri ingin melakukan pemurnian agama Islam di Minangkabau, kaum Padri menentang berbagai kebiasaan kaum Adat seperti judi, sabung ayam, minum- minuman keras yang memang hal tersebut  dilarang oleh  Islam.
Pada tanggal 10 Februari 1821 kaum adat mengadakan perjanjian persahabatan dengan pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan perjanjian ini maka Belanda diberi kemudahan oleh kaum Adat untuk menduduki Simawang, Belanda juga menempatkan 2  buah meriam dan 100 orang  Serdadu. Hal ini ditentang keras oleh kaum Padri dan mulailah gerakan kaum Padri menyerang pos-pos Belanda di Simawang. PasukanPadridipimpinolehTuankuPasamandengankekuatansekitar 25.000 orang, menggunakan senjata tradisional. Sedangkan Belanda sekitar  200 orang Eropa dan 10.000  orang dari kaum adat, menggunakan senjata modern. Pasukan Padri terdesak dan juga telah jatuh  350 orang  korban termasuk putera Tuanku Pasaman. Pasukan padre lalu mengundurkan diri ke Lintau. Kaum Padri terus melancarkan penyerangan di berbagai daerah dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh ,belanda juga berhasil diusir dari Sungai Puar, hingga akhirnya Belanda memakai strategi damai pada 26 Januari 1824. Namun strategi tersebut gagal karenaTuanku Imam Bonjol menolak perjanjian perdamaian dari Belanda

.
Sumber: Jejak-JejakPahlawan: Dari Sultan AgunghinggaHamengkuBuwono IX, 1992.
Tuanku Imam Bonjol.
Tahun  1830-an selelah berakhirnya Perang Diponegoro  di Jawa, Belanda memfokuskan pasukannya ke Sumatera Barat untuk menghadapi kaum padri. Kaum padri  juga telah bergabun g dengan kaum adat untuk melawan Balanda. Namun kekuatan Belanda begitu kuat, akhirnya Tuanku Imam Bonjol tertangkap oleh belanda pada 25 Oktober 1837.
Nilai Patriotis:
-       Kaum Padri tetap melewan Belanda walaupun pemimpin mereka sudah tertangkap.







1 komentar: